OLIMPIADE
BUDAYA SEBAGAI UPAYA PEWARISAN KEBUDAYAAN
TRADISIONAL
KEPADA GENERASI MUDA
Zulfatin Rahmahani, Fetiyani Yuniana Ismawarsari, Puspita Melati, Carinda
Nabila Huda
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta
e-mail: zulfarahma84@gmail.com
RINGKASAN
Indonesia memiliki kebudayaan yang
beraneka ragam, hampir setiap daerah memiliki kebudayaan tradisional dan
kekhasan masing-masing. Namun, keberadaan budaya tradisional asli Indonesia
mulai terkikis dimakan zaman. Pemerintah kurang meperhatikan keberadaan kebudayaan
tradisional sehingga beberapa kebudayaan tradisional Indonesia di klaim oneh
negara lain. Dikutip dari www.republika.co.id, Malaysia mengklaim tari pendet
pada iklan promosi kunjungan ke Malasyia “Visit Malaysia Years”. Padahal sudah
jelas, tari pendet adalah budaya dari Bali, Indonesia. Sebelumnya, mereka telah
mengklaim angklung, reog Ponorogo, batik, Hombo Batu, dan Tari Folaya.
Budayawan Radhar Panca Dahana terkait klaim Malaysia terhadap budaya-budaya
Indonesia
mengatakan
pengklaiman budaya Indonesia oleh Malaysia untuk kesekian kalinya merupakan
kesalahan pemerintah Indonesia sendiri. “Ya tidak apa-apa lah, kita juga suka
mengambil budaya lain untuk untuk promosi,” katanya kepada Republika, Rabu
(19/8/2009). Generasi muda saat ini lebih cenderung bersikap kebarat-baratan
dan menikmati budaya modern. Mereka memandang sebelah mata kepada budaya
tradisional dan seakan tidak peduli dengan budayanya sendiri. Oleh karena itu,
harus ada upaya yang nyata untuk mengatasi masalah ini.
Adapun tujuan dari penulisan ini
adalah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang kondisi budaya tradisional
di Indonesia, memaparkan gagasan mengenai sistem Olimpiade Budaya, dan
memaparkan prediksi hasil pelaksanaan Olimpiade Budaya sebagai upaya pewarisan
budaya tradisional Indonesia. Metode penulisan penulisan yang digunakan dalam
karya ilmiah ini adalah analisis deskriptif. Penulis menggunakan referensi dari
berbagai sumber yang relevan.
Olimpiade Budaya adalah sebuah
konsep perlombaan yang ditawarkan untuk menguji dan melatih pesertanya agar mau
dan memiliki motivasi mempelajari kebudayaan tradisional. Pelaksanaan Olimpiade
Budaya sendiri membutuhkan perancanaan dan tahapan-tahapan yang matang dan
dukungan dari berbagai pihak agar dapat terlaksana dengan baik. Sosialisasi
baik kepada pemerintah maupun instansi terkait tentang gagasan ini sangat
diperlukan agar dapat mengimplementasikan gagasan ini. Dengan adanya Olimpiade
Budaya, diharapkan generasi muda khususnya para pelajar dan guru-guru
pembimbingnya akan lebih termotivasi untuk mendalami dan mempelajari
budaya-budaya tradisional asli Indonesia. Para generasi muda lebih termotivasi
dan tidak memandang rendah budaya tradisional yang merupakan aset negara yang
tak ternilai harganya. Sehingga kebudayaan tradisional Indonesia tidak lagi
krisis penerus dan dapat terwariskan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar