Rabu, 28 November 2018

Desa mawa Cara, Negara mawa Tata

Desa mawa cara, negara mawa tata punika tegesipun sedaya tlatah utawi daerah gadhah paugeran piyambak-piyambak. Caranipun tiyang dhusun beda kaliyan tatanipun tiyang kitha. Wonten ing dhusun taksih kenthel budaya adat gotong royong, saling mbiyantu sasami warga ingkang mbetahaken. Tuladhanipun sambatan mbangun griya. Manawi tiyang dhusun sanajan wonten ingkang ngingu tukang, ananging taksih ugi ingkang dipunbangun sesarengan warga dhusun. Beda kaliyan tiyang kitha ingkang langkung asipat individualis, boten kathah upacara-upacara adat tartamtu.

Selasa, 08 Agustus 2017

Peken Tambak; Tradisi Suronan Sragen

Peken Tambak menika namung wonten setaun pisan, inggih menika wonten ing dalu tanggal 1 Suro. Mapanipun wonten ing Tambak, Sidoharjo, Sragen. Ing ngriku kathah tiyang sadean piranti pawon saha pertanian ingkang kadamel saking kajeng menapa dene deling. Ing Peken Tambak wonten petilasanipun Joko Tingkir. Pramila, tradhisi Suronan menika ugi kangge mengeti ziarah petilasanipun Joko Tingkir.


Gambar 1. Pasar Tambak

 
Megatruh

Sigra milir sang gethek sinangga bajul
kawandasa kang njageni
Ing purwa miwah ing pungkur
tanapi ing kanang kering
sang gethek lampahnya alon

Gambar 2. Petilasan Joko Tingkir

Minggu, 01 Mei 2016

Jumat, 25 Maret 2016

Pemilihan Mahasiswa Berprestasi 2016

STUDENT ACHIEVEMENT CHOISE AWARDS
Languages and Arts Faculty
Yogyakarta State University
2016

Source: http://fbs.uny.ac.id/info/kemahasiswaan/pengumuman-pemenang-mahasiswa-berprestasi-fbs-2016



on Thursday, March 17th, 2016
at Ruang Sidang Pusat Layanan Akademik.


Alhamdulillah. Give thanks to Allah who gives the best for me. This is specially present for my parent, department, alma mater, family, friends, and all. May be useful in the future. Aamiin.

Minggu, 25 Oktober 2015

Karya Ilmiah Mahasiswa

OLIMPIADE BUDAYA SEBAGAI UPAYA PEWARISAN KEBUDAYAAN
TRADISIONAL KEPADA GENERASI MUDA

Zulfatin Rahmahani, Fetiyani Yuniana Ismawarsari, Puspita Melati, Carinda Nabila Huda
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta
e-mail: zulfarahma84@gmail.com

RINGKASAN

            Indonesia memiliki kebudayaan yang beraneka ragam, hampir setiap daerah memiliki kebudayaan tradisional dan kekhasan masing-masing. Namun, keberadaan budaya tradisional asli Indonesia mulai terkikis dimakan zaman. Pemerintah kurang meperhatikan keberadaan kebudayaan tradisional sehingga beberapa kebudayaan tradisional Indonesia di klaim oneh negara lain. Dikutip dari www.republika.co.id, Malaysia mengklaim tari pendet pada iklan promosi kunjungan ke Malasyia “Visit Malaysia Years”. Padahal sudah jelas, tari pendet adalah budaya dari Bali, Indonesia. Sebelumnya, mereka telah mengklaim angklung, reog Ponorogo, batik, Hombo Batu, dan Tari Folaya. Budayawan Radhar Panca Dahana terkait klaim Malaysia terhadap budaya-budaya Indonesia
mengatakan pengklaiman budaya Indonesia oleh Malaysia untuk kesekian kalinya merupakan kesalahan pemerintah Indonesia sendiri. “Ya tidak apa-apa lah, kita juga suka mengambil budaya lain untuk untuk promosi,” katanya kepada Republika, Rabu (19/8/2009). Generasi muda saat ini lebih cenderung bersikap kebarat-baratan dan menikmati budaya modern. Mereka memandang sebelah mata kepada budaya tradisional dan seakan tidak peduli dengan budayanya sendiri. Oleh karena itu, harus ada upaya yang nyata untuk mengatasi masalah ini.
            Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memberikan pengetahuan dan wawasan tentang kondisi budaya tradisional di Indonesia, memaparkan gagasan mengenai sistem Olimpiade Budaya, dan memaparkan prediksi hasil pelaksanaan Olimpiade Budaya sebagai upaya pewarisan budaya tradisional Indonesia. Metode penulisan penulisan yang digunakan dalam karya ilmiah ini adalah analisis deskriptif. Penulis menggunakan referensi dari berbagai sumber yang relevan.

            Olimpiade Budaya adalah sebuah konsep perlombaan yang ditawarkan untuk menguji dan melatih pesertanya agar mau dan memiliki motivasi mempelajari kebudayaan tradisional. Pelaksanaan Olimpiade Budaya sendiri membutuhkan perancanaan dan tahapan-tahapan yang matang dan dukungan dari berbagai pihak agar dapat terlaksana dengan baik. Sosialisasi baik kepada pemerintah maupun instansi terkait tentang gagasan ini sangat diperlukan agar dapat mengimplementasikan gagasan ini. Dengan adanya Olimpiade Budaya, diharapkan generasi muda khususnya para pelajar dan guru-guru pembimbingnya akan lebih termotivasi untuk mendalami dan mempelajari budaya-budaya tradisional asli Indonesia. Para generasi muda lebih termotivasi dan tidak memandang rendah budaya tradisional yang merupakan aset negara yang tak ternilai harganya. Sehingga kebudayaan tradisional Indonesia tidak lagi krisis penerus dan dapat terwariskan.



PKM-GT  2014 Lolos Dikti dengan Dosen Pendamping Dwi Hanti Rahayu, M.Pd.

Sabtu, 23 Mei 2015

POTENSI DAN INVESTASI KABUPATEN SRAGEN

Kabupaten Sragen terletak di Karesidenan Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Sragen dipetakan menjadi 2 wilayah, yaitu utara Bengawan Solo dan selatan Bengawan Solo.
Utara: 11 kecamatan, 116 desa, dan 4 kelurahan. 
Potensi: pertanian, pariwisata, industri, dan perdagangan.
Selatan: 9 kecamatan, 80 desa, dan 8 kelurahan.
Potensi: pertanian sawah, perdagangan, industri, dan pariwisata (tanah relatif lebih subur).

Luas wilayah : 94.155 ha.

Luas sawah   : 40.129 ha.
Tanah kering : 54.026 ha.

Potensi: pertanian lahan basah/kering, perdagangan, industri, dan pariwisata. 



(diakses dari http://sragenkab.go.id/home.php?menu=20 pada 24 Mei 2015).

Kecamatan yang ada di Kabupaten Sragen, antara lain.

  1. Kedawung
  2. Miri
  3. Gesi
  4. Gondang
  5. Plupuh
  6. Sukodono
  7. Mondokan
  8. Tangen
  9. Jenar
  10. Sambungmacan
  11. Sumberlawang
  12. Kalijambe
  13. Ngrampal
  14. Karangmalang
  15. Sidoharjo
  16. Tanon
  17. Sambirejo
  18. Masaran
  19. Sragen
  20. Gemolong

Potensi dan Investasi











1. TECHNOPARK 
Kawasan penampilan/ peragaan, pengembangan dan komersialisasi teknologi 
























BLK Technopark merupakan sebuah lingkungan pembelajaran terpadu berbasis kompetensi dan skill, berwawasan luas serta inovatif. 
Konsep techno park dimulai dari Universitas Stanford, diikuti oleh beberapa universitas di seluruh dunia untuk membuat kerjasama permanen antara pemerintah, universitas, industri dan pasar. Technopark dapat menjadi arena riset dan pengembangan bagi institut, profesor, maupun mahasiswa dan pelajar dan mengerjakan proyek dengan profit sharing.

Technopark Ganesha Sukowati Sragen  merupakan sebuah lingkungan nyaman bagi teknologi untuk dikembangkan, diinovasi, didemonstrasikan, dikembangkan dan diimplementasikan. 

Technopark Sragen dibangun dengan tugas penelitian dan pengembangan, pelatihan, sumber daya manusia, kerjasama, produk  serta layanan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat Sragen.
Untuk merealisasikan tujuan besar di atas Kabupaten Sragen bertekad membangun BLK Technopark Ganesha Sukowati dengan konsep menjadikannya sebuah kawasan (zona) untuk menampilkan, mengembangkan dan memproduksi teknologi berwawasan lingkungan dan bernilai ekonomi tinggi.

Technopark Ganesha Sukowati mempunyai tugas melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan dalam bidang pelatihan. Penelitian dan pengembangan technologi. Memproduksi dan memasarkan barang/jasa serta melaksanakan kerjasama baik nasional maupun internasional dalam rangka meningkatkan fungsi lembaga.

APLIKASI KONSEP
- Penerapan Materi Teknologi
- Merubah Image Masyarakat
- Fungsi Bangunan
- Penerapan Aspek Arsitektural


FASILITAS
- Incubator Bisnis
- Angel Capital
- Seed Capital
- Venture Capital
- Mess (400 Capasities)
 FASILITAS PENDUKUNG
- Pujasera
- Souvenir Shop
- Olahraga
- ATM Center
- Warnet dan      Warpostel
- Rental Office
- Parkir
- Hi-Tech event on Technopark 2009
 
- Computer Production / Assembling (casing ,peripheral, chip)
- Machinery Engineering
- Preccision Structure
- Instrumentasi & Proses
- Welding School (International Sertificate)
- Electrical Technology
- Computerized Embroidery and Garment
- International Language & Character Building

2. ZONA INDUSTRI KALIJAMBE
Dry Port di Zona Industri Kalijambe 

Ø Satu area dengan zona Industri Kalijambe
Ø Terletak di Jl. Raya Solo - Semarang  
Management Zona Industri Kalijambe

Ø Area : 22 hektar
Ø 10 Kilometer dari kota Solo
Ø Kawasan Berikat
Keuntungan Dry Port
Langsung melayani aliran barang dan dokumen dari eksportir dan importir.
Mampu menekan biaya ekspor / impor (dry port berada satu lokasi dengan Zona Industri Kalijambe)
Dokumen ekspor / impor satu pintu (PT. Sucofindo, Customs Office, EMKL, PBM dan Bank)
Jaminan keamanan proses stuffing/stripping baik dari segi kualitas maupun kuantitas

Infrastruktur dan Instrumen Yang Dibutuhkan
Infrastructur
• Luas Wilayah Dry port 2 -3 Ha
• Trailer traffic and Stuffing area : 6.000 m2
• Gudang Export  450 m2
• Stacking Area 8.000 m2
• Container Depot (Container Kosong) 400 m2
• Panjang Rel untuk stuffing dan stripping 200 m 2
• Bangunan Kantor 400 m2
• Kapasitas Stacking 7.500 teus 

Instrumen 

• 2 Forklifts kapasitas 2 / 3,5 ton
• Mobil Crane 30,5 ton
• 5 Head Truck
• 10 Trailers
• Train one double flat car untuk container ukuran 40' : 10 pieces & double flat car untuk container 20' : 15 pieces

Analisis Keuangan
Analisis Keuangan
• Biaya Investasi : Rp 33.446.000.000
• NPV : Rp 11.736.000.000
• IRR : 23, 47 %
• Payback Period : 3 tahun 11 bulan
Insentif dari Pemkab Sragen
• Bebas pajak, PBB , Pajak Galian C, Retribusi pada Pemkab.
• Jalan lingkungan, Persediaan air bersih dan Teknologi Informasi
• Bebas Perijinan yang terdiri dari : Ijin Prinsip, Lokasi, Perencanaan (KRK), IMB, HO dan TDP
• Pemkab. Sragen memberikan tanah 3 Ha.
• Pemkab. Sragen akan membantu pengembangan Power Plant.

Container Service Condition
SAAT INI
• Eksportir harus mengambil kontainer kosong dari Semarang
• Export - Import container Diekmbalikan ke Semarang
• Proses pembuatan dokumen Export - Impor dilakukan di Semarang
FUTURE
• Eksportir dapat mengambil kontainer kosong di Kalijambe Sragen
• Kontainer kosong disimpan di Dry Port Kalijambe
• Proses Pembuatan dokumen Ekspor - Impor dilakukan di Kalijambe - Sragen

(diakses dari http://sragenkab.go.id/home.php pada 24 Mei 2015).

Demikian potensi dan investasi yang dimiliki Kabupaten Sragen. Gerbang Sukowati, greget mbangun Sukowati.