Sabtu, 25 Oktober 2014

TULADHA DARI MUSTAKAWENI, BAMBANG PRIYAMBADA DAN PETRUK



Episode Mustakaweni Bambang Priyambada ada dalam timeline antara kisah Arjunawiwaha dan lakon Petruk dadi ratu, tepatnya pada saat Pandawa sedang membangun Candi Saptarengga.

Dalam kisah “Arjunawiwaha” (Begawan Mintaraga) Raden Harjuna berhasil mengalahkan Raja Niwatakawaca  dari kerajaan Manimantika. Kemenangan Harjuna membuahkan hadiah dari Sang Hyang Girinata berupa pewiwahaan (penobatan) menjadi raja di kahyangan dengan gelar Prabu Kariti. Tidak hanya dijadikan raja tetapi sekaligus dinikahkan dengan tujuh bidadari paling top di Kahyangan. Diantaranya adalah Dewi Supraba.

BAMBANG PRIYAMBADA

Bambang Priyambada adalah anak Harjuna yang dari ibu Dewi Maheswara anak Begawan Sidik Wacana dari pertapaan Glagahwangi. Ada yang menyebut ibunya adalah Dewi Supraba. Yang jelas Bambang Priyambada mencari bapaknya di  seputar Amarta - Madukara dan memegang peran utama dalam lakon ini.

MUSTAKAWENI

Mustakaweni adalah keturunan Prabu Niwatakawaca yang dibunuh  Harjuna. (Ada yang mengatakan Mustakaweni anak  Prabu Bumintaka, pengganti Niwatakawaca, ada yang mengatakan Mustakaweni adalah adik Prabu Bumintaka. Rasanya lebih pas kalau Mustakaweni adik Bumintaka, sehingga satu generasi dengan Bambang Priyambada). Mustakaweni bertekad untuk membalas dendam kematian ayahandanya. Sebagai prajurit wanita ia amat sakti, tetapi Harjuna terlalu sakti. Sehingga ia harus punya sipat kandel, pusaka sakti yang tak lain adalah Jamus Kalimasada. Tentusaja harus dicuri lebih dahulu dari pemiliknya, yaitu Yudistira, raja Amartapura.

Dengan tambahan ilmu  dari pendeta raksasa, Begawan  Kalapujangga, Mustakaweni bisa mengubah dirinya menjadi Raden Gatutkaca. Kebetulan saat itu Amartapura sedang kosong karena para Pandawa masih sibuk di Candi Saptarengga. Menghadaplah Gatutkaca palsu ke Dewi Drupadi istri Yudistira untuk meminjam Jamus Kalimasada. Karena yang datang Gatutkaca, keponakan yang jadi agul-agul kerajaan Amartapura, Jamus Kalimasada pun diberikan.

Srikandi, prajurit putri yang selalu waspada rupanya curiga (barangkali Gatutkaca yang biasanya apek kok baunya wangi) langsung mengejar. Terjadilah perang tanding dan Srikandi kalah. Untung Bambang Priyambada muncul. Petruk juga ada di situ.  Langsung dimintai tolong dan sanggup tanpa banyak tanya. Terjadilah perang tanding Mustakaweni lawan Bambang Priyambada. Berkali-kali Jamus Kalimasada pindah tangan. Sebenarnya Mustakaweni amat sakti, tetapi melihat Bambang Priyambada yang mewarisi ketampanan dan kesaktian bapaknya, ia mulai jatuh hati. Demikian pula Bambang Priyambada, melihat maling aguna yang cantik, canthas dan prigel olah keprajuritan, hatinyapun kesengsem

Ketika akhirnya Jamus Kalimasada terpegang Bambang Priyambada, segera dia berikan kepada Petruk yang entah kenapa, dia mengikuti pertarungan dari jarak dekat.  Pikir Bambang Priyambada, Petruk adalah abdi setia dan dapat dipercaya. Tugas merebut Jamus Kalimasada selesai, artinya  semua sudah beres. Seperti dalam filem-filem James Bond,  Ia pun bersenang-senang  dengan Mustakaweni yang juga sudah lupa urusan balas dendamnya.

PETRUK

Ternyata Petruk tidak kuat memegang kramat. Kalimasada tidak dikembalikan ke Amartapura, tapi dibawa pergi dipakai menaklukkan kerajaan Ngrancangkencana dan muncul dalam lakon kocak “Petruk dadi ratu” dengan gelar Prabu Thong Thong Sot Welgedhuwelbeh. Baca Petruk: Pernah Tidak Kuat Drajat, Semat dan Kramat.



LIDING DONGENG
1.    Bambang Priyambada: Kalau diberi tugas, selesaikan tuntas dulu baru bersenang-senang. Baca: Tatag, teteg,Tangguh, Tanggon, Tanggap dan Tutug
2.    Mustakaweni: Syarat punya karep harus ulat madhep ati mantep. Wajah tampan jangan menjadi halangan.
3.    Petruk: Kalau diberi kepercayaan harus mampu memegang amanah. Sebagai abdi yang pinitaya seharusnya punya komitmen untuk mituhu dhawuhnya atasan.(IwMM)

Sumber:
Muljono, Iwan. 2012. Tuladha dari Mustakaweni, Bambang Priyambada, dan Petruk. Diunduh dari http://iwanmuljono.blogspot.com/2012/07/tuladha-dari-mustakaweni-bambang.html pada 21 Oktober 2014

Kamis, 25 September 2014

RESEARCH & DEVELOPMENT LEARNING MEDIA




BONEKA TAWARAJA (CERITA WAYANG BERIRAMA JARI):

MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA DALAM PENINGKATAN PENDIDIKAN KARAKTER

Fetiyani Yuniana Ismawarsari, Risa Hafida Indradini, dan Puji Nur Hidayat

Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta

e-mail: fetiyani.yuniana94@gmail.com



Boneka Tawaraja (Cerita Wayang Berirama Jari). 
Sumber: Dokumentasi Kelompok



ABSTRAK


Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui cara menggunakan boneka Tawaraja dalam bercerita wayang dan (2) mengetahui keefektifan penggunaan boneka Tawaraja dalam menyampaikan cerita wayang dan meningkatkan pendidikan karakter. Penelitian dilakukan di SD Bantul Timur dengan subjek penelitian siswa kelas VB pada mata pelajaran Bahasa Indonesia. Metode yang digunakan ialah penelitian pengembangan atau Research and Development. Model ini mengadopsi teori Borg dan Gall. Langkah-langkah penelitian tersebut adalah research and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational product revision, operational field testing, final product revision, and dissemination and implementation (Ghufron, 2005: 8). Hasil penelitian ialah dihasilkan artikel ilmiah. Artikel ilmiah tersebut diharapkan mampu memberikan kontribusi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan dunia pendidikan. Selain artikel ilmiah, diharapkan juga dihasilkan model suatu media pembelajaran berupa boneka Tawaraja yang efektif untuk diaplikasikan dalam pembelajaran pendidikan karakter kepada peserta didik. Dengan boneka Tawaraja sebagai media pembelajaran Bahasa Indonesia diharapkan siswa mengenal karakter pewayangan Mahabharata dengan mudah dan menyenangkan.

Kata Kunci: Boneka Tawaraja, Wayang, Pendidikan Karakter, R&D, Kelas V Sekolah Dasar

ABSTRACT

The research objective were (1) to reveal the manner of use Tawaraja dolls puppet  for puppet story telling and (2) to reveal the effectiveness Tawaraja dolls puppet used for puppet story telling and increasing character education. The research was doing in SD Bantul Timur with subjects were the students fifth grade class B on Indonesian. The method was Research and Development. This model was adopted from Borg and Gall theory. This steps are research and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational product revision, operational field testing, final product revision, and dissemination and implementation (Ghufron, 2005: 8). The result is scientific article. That is expected can contribute for developing science and education world. Beside it, that is also expected to get the product of Tawaraja dolls puppet for learning media are effective used for learning character education to students. Using Tawaraja dolls puppet as learning media of Indonesian, expected that students know Mahabharata puppet character easily and enjoy.

Keywords: Tawaraja Dolls, Puppet, Character Education, R&D, Fifth Grade Elementary School

SARINING PANALITEN

Panaliten menika nggadhahi ancas kangge (1) mangertosi caranipun ngginakaken boneka Tawaraja kangge nyariyosaken cariyos ringgit lan (2) mangertosi efektif-ipun panganggening boneka Tawaraja nalika nyariyosaken cariyos ringgit lan ningkataken pendidikan karakter. Panaliten dipunlampahi wonten ing SD Bantul Timur mawi subjek panaliten siswa kelas VB nalika piwucalan Bahasa Indonesia. Metode ingkang dipunginakaken inggih menika panaliten pengembangan utawi Research and Development. Model menika dipun-adopsi saking teorinipun Borg saha Gall. Langkah-langkah panaliten kasebut inggih menika research and information collecting, planning, develop preliminary form of product, preliminary field testing, main product revision, main field testing, operational product revision, operational field testing, final product revision, and dissemination and implementation (Ghufron, 2005: 8). Asiling panaliten inggih menika artikel ilmiah. Pangajabipun artikel ilmiah kasebut saged kangge nambahi kontribusi dhumateng rembakaning seserepan lan donyaning pawiyatan. Sasanesipun artikel ilmiah, pangajabipun ugi dipunkasilaken model arupi media pasinaon awujud boneka Tawaraja ingkang efektif dipunginakaken kangge pasinaon pendidikan karakter dhateng peserta didik. Mawi boneka Tawaraja minangka media pasinaon Bahasa Indonesia, dipunkajengaken siswa mangertosi karakter pewayangan Mahabharata kanthi gampil lan ngremenaken.

Pamijining Tembung: Boneka Tawaraja, Ringgit, Pendidikan Karakter, R&D, Kelas V Sekolah Dasar

Daftar Pustaka:
Ghufron, Anik. (2005). “Makalah disajikan dalam Seminar Nasional Teknologi Pembelajaran “Teknologi Pembelajaran Menuju Masyarakat Belajar”, pada 5-6 Desember 2005. http://www.teknologipendidikan.net. Diunduh pada 9 September 2014 pukul 12.00.



Student Union Grant April-September 2014 dosen pendamping Avi Meilawati,S.Pd.,M.A.

Lihat juga di

http://journal.uny.ac.id/index.php/pelita/article/view/4016/3472

Selasa, 23 September 2014

JARINGAN INTERNET YSU SAGED KANGGE KONEKSI MALIH


FBS, UNY Selasa Kliwon (23/9/2014), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) sampun saged ngakses Yogyakarta State University (YSU) malih. Jaringan internet Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) ingkang kala wingi sisah dipun-akses samenika sampun saged dipunginakaken kangge koneksi internet wonten ing kampus FBS.
Sedangunipun kalih minggu kepengker anggenipun ngakses YSU angel, para mahasiswa dados sisah ngakses internet ngangge laptop pribadi. Ananging samenika sampun boten sisah malih, awit YSU sampun saged kangge koneksi internet. Mekaten wau ingkang saged nyengkuyung proses belajar mandiri mahasiswa. Kanthi menika, pangajabipun mugia sedaya civitas akademika UNY tansah saged majeng lan sukses anggenipun nyithak mahasiswa ingkang takwa, mandiri, cendekia. (Fetiyani Yuniana Ismawarsari)

Kamis, 18 September 2014

YSU ANGEL KANGGE KONEKSI, MAHASISWA SISAH NGAKSES INTERNET



FBS, UNY Jumat Legi (19/9/2014), Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) sisah ngakses Yogyakarta State University (YSU) jaringan internet Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Kedadosan menika awit wiwitaning perkuliahan semester gasal (8/9/2014) ngantos dumugi samenika. Angelipun menika boten namung wonten ing Gedung Kuliah I lan Pusat Layanan Akademik, nanging ugi wonten ing sedaya panjuru FBS.
Angelipun ngakses YSU menika dadosaken mahasiswa sisah ngakses internet ngangge laptop pribadi. Akses internet namung saged dipunlampahi ngangge komputer ingkang wonten ing ruang kuliah. Sejatosipun komputer menika dipunginakaken kangge presensi dosen lan mahasiswa. Mekaten wau ingkang ngganggu anggenipun proses belajar mandiri mahasiswa.
Kanthi menika, pangajabipun mugia jajaran Rektorat, Dekanat, lan Puskom kersa migatosaken kawontenanipun saha paring pamecahan perkawis menika. Mugi-mugi YSU saged dipunginakaken malih kangge akses internet sedaya warga UNY, utaminipun FBS, supados civitas akademika ugi saged lumampah kanthi langkung lancar malih. (Fetiyani Yuniana Ismawarsari)